Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan cerpen lucu



 Kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa


Dalam suatu kunjungan kerja ke sebuah RSJ, Menteri Kesehatan menyempatkan diri berbincang-bincang dengan salah seorang pasien pada RSJ tsb.
Menteri : “Gimana rasanya tinggal disini pak?”
Pasien : “Wah, gimana ya… kaya’nya susah untuk dijelaskan deh pak, mending bapak coba aja sendiri.”
Menteri : “Gak bisa dong, masak saya disuruh tinggal disini, saya kan seorang menteri!”
Pasien : “Gak masalah kok pak, saya dulunya juga ngaku-ngaku seorang presiden.”



Pak Mamang dan Sapinya Bikin Ngakak



Pak Mamang seorang peternak sapi yang sukses tengah diwawancarai oleh Reporter Perempuan salah satu TV Swasta mengenai Penyakit Sapi Gila yang seringkali mewabah di Indonesia:
Reporter: “Pak Mamang, Anda sebagai peternak sapi yang cukup berpengalaman puluhan tahun di bidang persapian, tentu sangat memahami apa yang menyebabkan seringnya penyakit sapi gila mewabah, dan selalu dialami oleh sapi yang berjenis kelamin betina?”
Pak Mamang (manggut-manggut sambil memegang jenggotnya yang jarang):
“Begini Neng, sapi betina hanya melakukan hubungan badan satu tahun sekali, yaitu hanya pada musim kimpoi…”
Reporter: “Terus Pak?”
Pak Mamang : “Sapi betina itu tiap hari kan di beri makan makanan yang bergizi tinggi…”
Reporter: “Lalu, Pak?”
Pak Mamang: “Sapi-sapi betina itu kan tiap hari diperas susunya juga…”
Reporter: “Kemudian, apa hubungannya dengan penyakit sapi gila yang acapkali dialami sapi betina, Pak?”
Pak Mamang: “Maaf yang neng, kalo eneng seorang perempuan sehat, terus (maaf) t3t3k eneng di remas-remas tiap hari, tapi hubungan badannya hanya setahun sekali. Apa Eneng nggak akan jadi gila?”
Reporter: “Jyaaaaaaaaaaaaaah…!” #Tepok jidat dan langsung ngacir#






Lupa Rumah




Selama beberapa tahun terakhir ini Pak Iwan membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut, kumis dan cambang yang lebat. Pada suatu hari, semua itu dicukurnya habis.
Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat putranya sedang bermain di depan rumah. Dia ingin tahu, apakah putranya masih mengenalnya dalam keadaan klimis seperti itu. Karena itu, dia bertanya pada putranya, dimana rumah Pak Iwan.
Dengan ketakutan, anaknya berlari masuk ke dalam rumah, “Bu .. Bapak telah mencukur brewoknya, dan kini jadi lupa dimana rumah kita!”